ALEPH #Review Novel
“Bukan
apa yang kau lakukan di masa lalu yang akan memengaruhi masa sekarang. Apa yang kau lakukan sekaranglah yang akan
menembus masa lalu dan mengubah masa depan”
SEANDAINYA Tuhan memberikan kesempatan
untuk kembali ke masa lalu,mungkin akan ada banyak hal yang ingin kita perbaiki
di masa itu. Dari kesalahan-kesalahan kecil, hingga mungkin sampai yang menyakiti
hati orang lain. Namun bukan itu yang dimaksud oleh PauloCoelho di dalam bukunya,
Aleph. Di dalam buku Aleph, Paulo Coelho menggambarkan kisah pribadinya untuk melakukan
perjalanan menuju enam negara yang telah menerbitkan bukunya. Ia sengaja
mencari sesuatu yang belum pernah ia temui sebelumnya untuk menemukan jawaban
dari kegelisahannya.
Di setiap negara tujuannya,Paulo
memberikan perjanjian tanda tangan bukunya. Hingga suatu ketika ia bertemu
dengan Hilal, gadis berusia 20 tahun yang pernah ia kenal. Semenjak itu, Paulo menyadari bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya di kehidupan yang lain. Dari pertemuan itu, akhirnya Paulo menyadari bahwa setelah
kita mati, maka kita akan lahir kembali sebagai orang lain dan kita pernah
hidup di masa lalu juga sebagai orang lain. Dari sini, Paulo mengingat bahwa ia
pernah memiliki kisah dengan Hilal.Usut punya usut, pada masa lalunya Paulo
melakukan sebuah kesalahan terhadap Hilal saat ia hidup sebagai orang lain di
inkuisisi di Spanyol.
Semenjak itu, Paulo mulai menemukan jawaban dari kegalauan
hidupnya. Pertemuannya dengan Hilal membuat ia sadar titik pencarian sudah ia
temukan. Yaitu sebuah pengampunan. Setelah itu ia menyadari bahwa ampunan akan diberikan ketika kita mau
menerima berkat ampunan itu dengan lapang hati dan pada situasi tertentu,
memberikan ampunan terhadap orang atau peristiwa yang sudah menyakiti kita.
Karena lewat pengampunan dan mengampuni tersebut, langkah untuk perjalanan
hidup yang akan datang menjadi lebih ringan.
![]() |
Penulis : Paulo Coelho (Mei 2013) |
Komentar
Posting Komentar