ANJING #SajakKata


Anjing, anjing, anjing...
Aku ini anjing malang. Menjulur lidah, mengendus rahasia. Menyusuri terjal tebing nan curam. Berlari, mengonggong. Memanggil – manggil sang dewa kedamaian. Mencari induknya, dan menjilati kesetiannya.
Apalah daya...Tak seorangpun mampu menyisik kesetiaanku. Mengerti keraguan dan rindu yang tersimpan dibalik kegananasanku. Menggonggong – gonggong, mengisi jiwa – jiwa dan roh terkejam diantara kegelapan.

Anjing, anjing, anjing...
Aku ini bukan anjing kampungan. Menyusup di dalam kerumunan. Mengendus sisa – sisa tulang. Hanya akan membunuhku perlahan. Merusak sinergi kedamaian.

Anjing, anjing, anjing...
Aku ini anjing liar... berlari dalam mimpi. Bertarung dengan mereka, sekawanan ular berbisa. Mempertahankan hidup dan kehidupan. Bahkan, sering. Menggigit borok di kakiku. Berharap, masih ada darah yang bisa menghilangkan dahagaku. Bahkan, air hutanpun enggan mengobati hausku. Hanya, rintik – rintik air kedamaian dari Tuhan yang mendengar gonggongan egoisku. Ia sahabat tunggalku. Yang mampu membiusku. Meredakan gonggonganku.

Anjing, anjing, anjing...
Anjing liar, biarlah tetap liar. Tetap bertarung untuk sebuah kedamaian. Meski tak mampu sendiri. Hukum alam tetaplah berjalan...dan kan tiba waktunya. Kafilah kembali mendengar gonggongan anjing – anjing liar...

Komentar