Dari Rumah Dahlan Iskan sampai ke Balai Pemuda #KuliahMinggu#

"Dihafalkan dulu. Nari mosok depane tok, mburine tok? Ayo, dihafalkan dulu. Minggu depan kalau nggak hafal, gerakannya nggak ditambahi lho." (Minggu, 10 Februari 2014) Elegi pagi, tak biasanya menyapa pagi itu. Dari sela-sela katupan jendela kamar, semilir angin mengiringi kecerahan hari itu. Tepat pukul 06.00 wib, hiruk pikuk kota pahlawan semakin menantang untuk lebih ditaklukan. Dimana pasti ada hal baru yang ingin catatan cacat ketahui. Bergegas penuh harap, catatan cacat melaju bersama blackjack (sahabat setia = motor ) mengelilingi kota Surabaya. Entah, tak ada satu tempat pun yang menjadi tujuan kala itu. Hanya berjalan mengikuti alur dan sekedar mencuci mata untuk berusaha peka terhadap kondisi saat ini. Di tengah perjalanan mata angin memberikan ilham. Dari arah Jl. Raya Gubeng, catatan cacat berinisiatif untuk menengok kediaman pak Dahlan Iskan yang terletak di jalan Bali 24 Surabaya. Dulu, masih melekat di ingatan. Ada salah seorang sahabat yang me...